Blog

Lo pasti pernah dengar, kan, tentang pemanasan global? Isu ini sering dikaitkan dengan mencairnya es di Kutub Utara atau atau meningkatnya tingkat banjir. Padahal, dampaknya lebih luas dari itu, loh. Bahkan seluruh manusia, termasuk lo, bisa kena imbasnya. 

Yuk, pelajari fenomena ini lebih dalam lagi!

Pemanasan Global: Definisi dan Penyebab

Apa yang dimaksud pemanasan global?

Secara definisi, pemanasan global atau global warming adalah fenomena di mana temperatur permukaan bumi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan kata lain, memanasnya permukaan bumi.

Sebetulnya, pemanasan suhu bumi merupakan bagian dari siklus hidup bumi itu sendiri. Artinya, bumi sudah mengalami masa pemanasan dan pendinginan sebelumnya, dengan rentang waktu sekitar 100.000 tahun sekali.^[1]

Sayangnya, aktivitas manusia justru mempercepat siklus tersebut. Jadi, bumi lebih cepat memanas daripada seharusnya, deh.

Memangnya, aktivitas manusia apa yang jadi penyebab pemanasan global? Jawabannya macam-macam, mulai dari penebangan pohon yang tak terkendali, aktivitas industri yang menghasilkan hawa panas, hingga emisi yang dikeluarkan pabrik dan kendaraan.

Dampak Pemanasan Global

Kenapa pemanasan global menjadi concern banyak orang? Apakah separah itu dampaknya?

Ya, dampaknya cukup parah. Bukan cuma membuat suhu terasa lebih panas, pemanasan global juga menjadi ancaman untuk lingkungan, hewan, dan manusia. Yuk, pahami apa saja imbas fenomena ini:

1. Cuaca Terasa Lebih Panas

Lo merasa, nggak, bahwa beberapa tahun belakangan, cuaca jadi terasa sedikit lebih panas? Nah, kondisi ini adalah ciri-ciri pemanasan global. Faktanya, hal ini nggak cuma dirasakan oleh lo saja, tapi juga orang di seluruh dunia.

Peningkatan suhu ini terjadi karena terperangkapnya hawa panas atau gas rumah kaca di atmosfer bumi. Makanya, suhu jadi terasa lebih panas dari biasanya. Bahkan, karena ini, banyak titik di bumi yang mengalami heatwave, alias gelombang panas yang bisa membuat orang di sekitarnya pingsan saking panasnya.

2. Laut Menenggelamkan Daratan

Pernah mendengar info tentang ibu kota Indonesia, Jakarta, yang sedikit demi sedikit mulai terendam oleh air laut? Nah, itu adalah salah satu dampak pemanasan global di Indonesia.

Mengapa bisa begitu?

Tenggelamnya Jakarta ini adalah imbas dari melelehnya es di kutub utara dan selatan. Akibatnya, es yang mencair akan mengisi lautan, dan permukaan laut akan naik seiring waktu.

Apa dampaknya untuk manusia? Tentu saja, akibatnya, manusia harus mengungsi. Banyak orang akan kehilangan rumahnya dan pindah ke daratan yang lebih tinggi.

3. Perubahan Cuaca Ekstrem

Pemanasan global erat kaitannya dengan perubahan cuaca yang drastis dan lebih intens. Misalnya, salah satu daerah sudah langganan terkena banjir sejak dulu. Namun, tahun ini, banjirnya justru semakin tinggi, bahkan bisa berubah menjadi banjir bandang.

Tak hanya itu, fenomena seperti angin kencang, putih beliung, serta kebakaran hutan juga lebih sering terjadi. Hal-hal ini tentu menjadi bencana bagi orang-orang yang terdampak: rumah dan sekolah akan rusak, serta binatang kehilangan habitat alaminya.

4. Air dan Makanan Menjadi Langka

Salah satu dampak sosial pemanasan global adalah kelangkaan air dan makanan. Pasalnya, cuaca yang selalu berubah drastis membuat para petani gagal panen. Selain itu, para peternak pun bisa menemui kendala, misalnya kelangkaan pangan hewan, sehingga produksinya jadi berkurang.

Tak hanya itu, pemanasan global juga merusak sumber air bersih yang digunakan manusia untuk kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa menjalar ke masalah kenaikan harga pangan, kebersihan, dan masih banyak lagi.

5. Meningkatkan Radiasi Sinar UV

Pemanasan global dapat memberikan pengaruh pada tingkat radiasi sinar UV, dan tidak sedikit dampak buruk dari fenomena ini.

Radiasi sinar UV yang tinggi dapat mengganggu berbagai siklus yang ada di permukaan bumi, mulai dari siklus plankton di dalam air yang menjadi sumber utama makanan, hingga memengaruhi perubahan cuaca.

Tak hanya itu, peningkatan radiasi sinar UV juga bisa langsung memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia, terutama bagi kesehatan kulit.

Paparan radiasi UV merupakan jenis karsinogen, yang merupakan pemicu munculnya kanker. Kalau manusia terpapar radiasi UV yang terlalu tinggi dan terlalu sering, maka potensi kanker kulit jadi sangat besar.^[2] Selain itu, ada juga ancaman penyakit katarak serta melemahnya daya tahan tubuh.

Makanya, supaya lo terhindari dari penyakit akibat sinar UV ini, penting sekali untuk menggunakan sunscreen. Pasalnya, sunscreen bisa menangkal paparan sinar UV yang mengenai lo, dan menjadi tameng bagi kulit lo.

Kalau soal melindungi kulit wajah, lo percayakan saja sama Kahf Invisible Matte Sunscreen.

Sunscreen satu ini bisa melindungi kulit lo dengan SPF 50 PA ++++ yang tahan lama, tahan keringat, dan nggak gampang hilang walau tergesek. Selain itu, formula non-acnegenic dan non-comedogenic-nya pun melindungi wajah lo dari jerawat.

Nah, kalau untuk pemakaian indoor, lo boleh, deh, pakai sunscreen Kahf Triple+ Protection Sunscreen Moisturizer yang agak lebih ringan.

Dengan perlindungan SPF 30 PA+++, sunscreen satu ini nggak kalah hebat dan tahan lamanya dengan sunscreen Invisible Matte. Apalagi kandungan moisturizer-nya juga membuat kulit lo selalu lembap, meski stay di ruangan ber-AC.

Intinya, pemanasan global mungkin memang sudah nggak mungkin dicegah, tapi bisa lo minimalkan mulai dari sekarang. Begitu juga soal perlindungan pada kulit, pastikan lo sudah melakukannya dengan maksimal menggunakan sunscreen Kahf.  Pokoknya, jangan malas apply sunscreen, ya.